Manajemen Sumber daya Manusia (Pertemuan Ke 8)
Sri Suhandiah S.S.,M.M
Hubungan Industrial
Sri Suhandiah S.S.,M.M
Hubungan Industrial
Konflik
·
Sumber
konflik:
– Perubahan organisasi
– Pertikaian kepribadian
– Perangkat nilai yg berbeda
– Ancaman thdp status
– Perbedaan persepsi & sudut pandang
·
Jenis Konflik
-
Intrapersonal
-
Interpersonal
dipicu oleh perbedaan status, jabatan, bidang kerja, dll
-
Antar Kelompok dalam organisasi
yang sama (mis: pekerja dan manajemen)
-
Antar Kelompok dalam organisasi yang berbeda
-
Antar organisasi persaingan
·
Pandangan tentang Konflik
-
Pandangan tradisional
àSemua konflik merugikan & hrs dihindari; Konflik
menandakan adanya salah fungsi di dlm kelompok
kelompok:
Konflik dilihat sbg:
• Hasil disfungsional akibat komunikasi yg buruk
• Kurangnya keterbukaan
& kepercayaan
• Kegagalan manajer utk tanggap thdp kebutuhan
& aspirasi karyawan
·
Pandangan tentang Konflik
2. Pandangan
hub manusia/perilakuàKonflik merupakan hasil wajar
& tdk terelakkan dlm setiap kelompok. Konflik dpt bermanfaat pd kinerja kelompok
3. Pandangan
interaksionisàKonflik mutlak perlu utk
suatu kelompok agar dpt berkinerja efektif; pemimpin kelompok
mempertahankan tingkat minimum berkelanjutan dr konflik agar kelompok
tetap hidup, kritis dan kreatif
·
5 Tahap Proses Konflik
1.Oposisi
(ketidak cocokan potensial)àAdanya kondisi yg menciptakan
kesempatan utk munculnya konflik Kondisi (sumber konflik):
– Komunikasi
Struktur
tugas– Struktur
tugas
– Faktor-faktor pribadi
2. Kognisi
dan personalisasi
– Isu-isu konflik didefinisikan
(proses pembuatan pengertian)
– Emosi berperan dlm membentuk
persepsi
3. Maksud
(intensi) yaitu
keputusan utk bertindak dlm suatu cara tertentu
5 penanganan konflik:
– Bersaing Keinginan
utk memuaskan kepentingan satu pihak tanpa
peduli dampaknya
thdp pihak lain
– Berkolaborasi Pihak
yg terlibat konflik berkeinginan utk memuaskan– Berkolaborasi Pihak yg terlibat konflik
berkeinginan utk memuaskan
kepentingan semua
pihak dlm memecahkan masalah
– Menghindar Keinginan
utk menarik diri dr konflik atau menekan
konflik
– Mengakomodasi Kesediaan
satu pihak utk memuaskan pihak lain dg
bersedia menaruh
kepentingan lawan di atas kepentingannya
– Kompromi Setiap
pihak dlm konflik bersedia melepaskan sesuatu _
terjadi sharing
4. Perilaku Pernyataan, tindakan
dan reaksi yg dibuat oleh pihak yg konflik
5 Hasil yaitu konsekuensi jalinan
aksi reaksi5. Hasil yaitu konsekuensi jalinan aksi reaksi
antar pihak-pihak yg konflik, berupa:
– Fungsional
– menghasilkan perbaikan kinerja kelompok
– Disfungsional
– merintangi kinerja kelompok
·
Serikat pekerja tingkat perusahaan (SPTP)
•Konvens ILO no.87 dan 89. Kebebasan berserikat sudah dijamin oleh perundang2an Indonesia dari mulai
UUD’45 pasal 28,UU no. 14 tahun 1969 dan UU no. 18 tahun 1956
•SPTP dibentuk pada perusahaan yang mempunyai pekerja 25 orang atau
lebih dan belum mempunyai serikat pekerja.
• Tuj uan :
– Meningkatkan mutu pekerja dan kesejahteraan
pekerja beserta keluarganya.
– Menciptakan ketenangan
kerja dan kelangsungan berusaha.
·
Tujuan Serikat Pekerja (Mondy 2008)
•Memajukan kesejahteraan semua pihak yang bekerja untuk kehidupan,
baik itu anggota serikat pekerja atau bukan.
• Menciptakan mekanisme untuk menangkal
penggunaan kebijakan kebijakan dan praktik-praktik yang subyektif dan sewenang-wenang di tempat kerja.
·
Hubungan Industrial
• Hubungan
Kerja adalah
hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian
kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
•Hubungan
Industrial adalah
suatu sistemHubungan Industrial adalah suatu system hubungan
yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
Pemerintah
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
·
FUNGSI PEMERINTAH
Menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan
melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan
perundang-undangan peraturan perundang undangan ketenagakerjaan.
·
FUNGSI SERIKAT BURUH
Menjalankan pekerjaan sesuai dengan
kewajibannya, menjaga ketertiban demi
kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis,
mengembangkan ketrampilan, dan keahliannya serta ikutmemajukan
perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
0 komentar:
Posting Komentar